Membangun Sebuah Warnet - part 2

Monday, January 26, 2009

Pada bagian ini saya akan menjelaskan setting dasar konfigurasi IP address pada sebuah warnet.
IP adalah identias unik setiap komputer dalam sebuah jaringan. Pada jaringan kecil biasanya menggunakan penomoran IP address kelas C misalnya 192.168.x.x.

Membangun sebuah warnet anda harus menentukan terlebih dahulu subnet yang ingin anda gunakan. Misalnya saya akan menggunakan contoh header 100, jadi dalam hal ini IP address yang anda gunakan adalah 192.168.100.x.

Jadi jika didalam warnet anda terdapat 20 client, maka anda dapat menggunakan settingan berikut ini.

PC-01 192.168.100.1
PC-02 192.168.100.2
x
x
x
PC-20 192.168.100.20

Billing 192.168.100.50

Router/gateway 192.168.100.100


Settinglah IP jaringan anda dengan algoritma yang dapat mudah anda ingat. Terkadang saya masih sering melihat warnet lain mengkonfigurasi IP jaringan mereka seperti ini.

Router/gateway 192.168.1.1

PC-01 192.168.1.2
PC-02 192.168.1.3

Saya tidak menyalahkan konfigurasi seperti diatas asalkan tidak ada IP yang sama dalam sebuah jaringan, tetapi jika anda menghandle jaringan yang lebih kompleks anda akan kewalahan tentunya.

Kembali kepada konfigurasi kita sebelumnya, disana anda melihat router/gateway !!!
Sebenernya apa sich yang dikatakan sebuah gateway ?
Gateway adalah sebuah perangkat dalam sebuah jaringan yang menjadi pintu gerbang komunikasi jaringan internal anda dengan ekternal (dalam hal ini internet) dan biasanya memiliki IP tersendiri.
Gateway belum tentu adalah sebuah CPU. Modem Speedy juga dapat dijadikan gateway karena dapat di setting menjadi sebuah router yang dapat mendial otomatis, jadi koneksi internet dapat terus terhubung jika tidak di-turn-off. Banyak terdapat warnet yang ber-skala kecil menjadikan modem ini sebagai router/gateway dalam jaringan warnetnya.
Saya tidak menyarankan hal ini, karena fitur yang ada didalam sebuah modem biasanya terbatas dan sering terjadi disconect dengan server karena beban yang terlalu berat dihandle dengan sebuah modem.
Gunakanlah sebuah CPU yang minimal terdapat 2 buah LAN card, satu terhubung ke switch/hub dan satu lagi terhubung dengan modem. Biasanya sebuah CPU yang akan dijadikan sebuah router memiliki fitur dasar berikut ini :

Firewall
Web proxy
Routing
Bandwidth Management.

Setiap LAN card yang terdapat dalam CPU router biasanya memiliki IP address yang unik. Lan card yang terhubung dengan switch/hub ini lah yang menjadi IP gateway setiap komputer dalam jaringan. Dan Lan Card yang lain terhubung dengan modem, dapat di setting static IP/DHCP (gateway ke modem) ataupun PPPoE(CPU router yang men-dial ke server).

Jika CPU router di seting static maka modem speedy anda dapat di seting PPPoE(modem yang men-dial ke server)
Jika CPU router di seting PPPoE maka modem anda dapat di seting menjadi bridge.


Mungkin sekian postingan saya kali ini, semoga bermanfaat.

AddThis Social Bookmark Button